Ad Code

Responsive Advertisement

Antimeter Bisa Jadi Bahan Bakar Pesawat Angkasa Luar



BBC.CO.UK/"PRLM"
BBC.CO.UK/"PRLM"
ANTIPROTON berada di antara sabuk luar dan dalam sabuk Van Allens (berwarna merah).*
Lapisan tipis partikel antimater yang disebut antiproton yang menyelimuti bumi telah ditemukan untuk pertama kalinya. Temuan yang dipaparkan di Astrophysical Journal Letters membenarkan kerangka teori yang memperkirakan bahwa medan magnet bumi dapat menangkap antimater.
Tim itu menemukan bahwa sejumlah kecil antiproton berada diantara sabuk Van Allen menyimpan "normal" mater. Peneliti mengatakan sudah terdapat kajian untuk menggunakan antimater guna menjadi bahan bakar pesawat angkasa luar masa depan.
Antiproton ditemukan satelit Pamela yang diluncurkan tahun 2006 untuk mempelajari karakter partikel energi tinggi dari matahari dan dari luar sistem tatasurya yang disebut sinar kosmik. Partikel sinar kosmik ini dapat menghantam molekul di atmosfir bumi yang kemudian menciptakan hujan partikel.
Banyak dari partikel sinar kosmik ini tertangkap sabuk Van Allen, kawasan berbentuk donat dimana medan magnet bumi terperangkap di sana. Tujuan Angela secara khusus adalah mencari sejumlah kecil partikel antimater di antara partikel yang banyak sekali seperti proton dan atom helium.
Analis melukiskan bahwa ketika satelit Pamela melintasi kawasan yang disebut Anomali Atlantik Selatan, ribuan kali lebih banyak antiproton dari biasanya yang berasal dari partikel yang larut atau dari angkasa luar.
Tim peneliti menyatakan ini membuktikan bahwa lapisan antiproton yang dianalogkan sebagai sabuk Van Allen memegang antiproton di tempatnya setidaknya sampai mereka bertemu "normal matter" di atmosfir ketika mereka kemudian "hancur" dalam bentuk kilatan cahaya.
Lapisan itu merupakan "sumber antiproton yang sangat berlimpah dekat bumi," ujar Alessandro Bruno dari Universitas Bari yang ikut menulis laporan penelitian itu.
"Antiproton yang terperangkap itu bisa hilang dalam interaksi dengan benda atmosfir khususnya dalam yang posisinya rendah dimana penghancuran partikel menjadi mekanisme utama," katanya kepada BBC.
"Di ketinggian beberapa ratus kilometer, tingkat kehancuran partikel itu lebih rendah sehingga banyak pasokan antiproton yang diproduksi," tuturnya.
Dr Bruno menambahkan selain membenarkan kerangka teoritis bahwa sudah lama diprediksi eksistensi antimater ini, partikel ini juga terbukti bisa menjadi sumber energi berlimpah bagi pesawat angkasa luar masa depan. Gagasan ini pernah dikaji dalam sebuah laporan untuk Institute for Advanced Concepts dari NASA. (bbc/A-147)
sumber:pr online

Post a Comment

0 Comments